Program Sekolah Rakyat

Dukungan untuk Program Sekolah Rakyat dari Praktisi Pendidikan dan Forum Indonesia Emas

Program Sekolah Rakyat – Yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan para pemangku kepentingan dunia pendidikan. Salah satunya Forum Indonesia Emas (FIE) dalam akun sosial media Instagram @fie_indoneisaemas.

“Hadirnya Program Sekolah Rakyat solusi nyata memutus rantai kemiskinan di Indonesia melalui Pendidikan. Didirikan untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, program ini memberikan kesempatan yang sama untuk wilayah masa depan yang lebih cerah,” ujar Forum Indonesia Emas (FIE).

Baca Juga: Rayakan Semangat Kemerdekaan, BRI Peduli Dorong Pendidikan Berkualitas Lewat Program Literasi Anak Negeri

Hasil Nyata Sekolah Rakyat

Di lapangan, implementasi Program Sekolah Rakyat menunjukan hasil nyata. Kepala Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Bogor di Sentra Terpadu Inten Soewono (STIS) Fitri Puspitasari menyampaikan di tempatnya menjadi pusat pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Dia menjelaskan visi sekolah rakyat adalah mencetak agen perubahan dari keluarga miskin. Mempersiapkan mereka untuk melangkah lebih jauh dalam pendidikan lanjutan dan kehidupan.

“Melalui pendidikan berkualitas, akan tantangan semangat pantang menyerah, rasa percaya diri, jiwa kepemimpinan, serta cinta tanah air. Ini adalah langkah besar untuk membangun generasi yang lebih baik.

Kurikulum Khusus Sekolah Rakyat

Fitri menekankan, program ini tidak hanya mengajarkan literasi dan numerisasi tetapi juga membekali peserta didik dengan keterampilan dan pengetahuan praktis yang relevan dengan kondisi mereka khususnya untuk di dunia kerja sehingga akhirnya dapat memperbaiki tingkat kesehatan.

Program ini dinilai telah memberikan alternatif pendidikan yang gratis, inklusif, dan merata bagi keluarga kurang mampu, sekaligus menjadi kunci penting dalam upaya memutus rantai kemiskinan antar generasi.

Dia menyebut, Sekolah rakyat membuktikan bahwa kehadiran negara bukan hanya slogan. ini adalah aksi nyata menjangkau warga hingga ke pelosok dan kampung-kampung.

Program ini, kata Amasori, memperkuat ketahanan sosial. Karena ketika pendidikan merata, maka kesenjangan bisa diperkecil, dan itulah sosial yang menjadi cita-cita.

Program Sekolah rakyat Secara langsung menjawab tantangan klasik dunia pendidikan, Yakni ketimpangan akses. beban biaya, dan ekonomi sosial. Dengan kurikulum adaptif. dan pendekatan komunitas, program ini tidak hanya mengajar, tapi juga membina.

Menguatkan karakter, dan menumbuhkan daya juang anak-anak bangsa. Sekolah ini bukan hanya tentang belajar, tapi juga tentang pengasuhan yang optimal.

Dengan fasilitas asrama lengkap, siswa dan guru tinggal bersama dalam lingkungan yang mendukung pembelajaran dan pengembangan karakter. Kesimpulannya, Sekolah Rakyat adalah cahaya baru bagi mereka yang selama ini hidup dalam ketidak mampuan.

Rayakan Semangat Kemerdekaan

Rayakan Semangat Kemerdekaan, BRI Peduli Dorong Pendidikan Berkualitas Lewat Program Literasi Anak Negeri

Semangat Kemerdekaan – Sebagai bentuk dukungam terhadap tercapainya tujuan pembangunan berkelanjurtan di bidang pendidikan berkualitas, BRI Peduli yang merupakan payung dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), kembali menunjukan komitmennya dalam memajukan pendidikan Indonesia. Salah satu wujud nyata dan komitmen ini hadir melalui inisiatif Program Literasi Anak Negeri.

Baca Juga: Apresiasi Guru Besar UNM pada Program Sekolah Rakyat Presiden Prabowo: Pilar Ketahanan Nasional

Kali ini kegiatan dilaksanakan di SD Negeri (SDN) 1 Walaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Rangkaian kegiatan yang di hadirkan

Mencakup pelatihan bagi guru, serta kelas tambahan interaktif  untuk siswa. Semua didukung oleh tenaga pengajar  dan modul khusus yang di rancang guna meningkatkan keterampilan membaca siswa.

Corporate Secretary BR, Agustya Hendy Bernadi, menjelaskan bahwa BR peduli Literasi Anak negeri memiliki seumlah tujuan penting. Program ini ditujukan untuk meningkatkan

Kemampuan membaca dan memahami bacaan, nendorong kemandirian siswa dalam belajar dan mengakses informasi, menumbuhkan rasa percaya diri serta rasa ingin tahu, sekaligus membangun ekosistem literasi yang berkelanjutan.

Kepedulian BRI Terhadap Kemajuan Pendidikan Daerah Tertinggal

Program Literasi Anak Negeri di SDN 1 Malaka NTB ini merupakan bentuk kepedulian BRI bagi kemajuan pendidikan di seluruh Indonesia. Hal ini sejalan dengan data Badan Pusat

Statistik (BPS) indonesia tahun 2022 yang menungkapkan bahwa sebanyak 7,6 juta penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas masih buta huruf.

Provinsi Nusa Tenggara Barat Sendiri memilki tingkat literasi terendah ketiga di Indonesia, dengan 1 dari 9 penduduk NTB mengalami buta huruf. Di tingkat sekolah dasar, banyak

siswa masih tertinggal dalam kemampuan membaca sejak dini dan menghambat pemahama pelajaran lainnya. memperburuk ketertiinnggalan akademik dan menurunkan kepercayaan diri siswa.

Hadirkan Program Pembelajaran Menyenangkan

Untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan, program ini juga menghadirkan permainan kratif pada berbasis tantangan literasi yang di sesuaikan dengan tingkat. Kemampuan siswa dapat diakses oleh seluruh murid di sekolah.

“Semoga kesempatan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para siswa dan guru dan nantinya menjadi model yang dapat di aplikasikan di wilayah lain, membuka peluang bagi lebih banyak anak indonesia untuk mendapatkan akses pendidikan berkualitas dan membangun masa depan yang lebih baik.” imbuh Hendy.

Program ini menjadi jembatan untuk menghadirkan sumber bacaan yang layak, sehingga anak-anak tidak

tertinggal dalam keterampilan membaca, menulis dan memahami informasi. ini sangat relevan dilakukan mengingat

kedaan sekolah kami saat ini yang masih jauh kemajuan. Program ini bukan hanya soal membaca, tetapi juga memahami, mengolah, dan mengkritisi

Lali berharap, program ini nantinya dapat membuat anak lebih terbuka pada dunia luar, memperluas wawasan dan menumbuhkan kepercayaan diri. Anak-anak di daerah tertinggal jdai lebih siap bersaing dengan anak di daerah lain secara lebih setara.

Apresiasi Guru Besar UNM

Apresiasi Guru Besar UNM pada Program Sekolah Rakyat Presiden Prabowo: Pilar Ketahanan Nasional

Guru Besar – Universitas Negeri Makassar (UNM) Harris Arthur Hedar memberikan apresiasi tinggi setinggi-tingginya kepada Presiden Prabowo Subianto atas langkah konkret mewujudkan pendirian Sekolah Rakyat di berbagai Wilayah Indonesia.

Baca Juga: Dukung Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo, Mahasiswa Unsrat Manado Dapat Beasiswa Kelapa

“Pendekatan Holistik itu memiliki tujuan inti, yaitu memutus rantai kemiskinan antargenerasi melalui pendidikan. Karena keluarga miskin dengan anak putus sekolah sangat mungkin akan menghasilkan generasi miskin berikutnya. Disinilah nilai tragis dari program ini,” ujar Haris melalui keterangan tertulis, Rabu (27/8/2025).

“Tentu terjadi peningkatan kualitas hidup, karena selain pendidikan akademik, sekolah dengan model asrama menjamin akomodasi dan nutrisi, juga membina karakter. Sehingga outpunya adalah individu yang lebih sehat, terampil, dan berdaya saing,” ucap Haris.

Bangun Ketahanan Nasional

Menurut Haris, seluruh program Presiden Prabowo, mulai dari sekolah rakyat hingga makan bergizi gratis bagi siswa dan ibu hamil, bermuara pada satu tujuan besar, yakni membangun ketahanan nasional.

Salah satu aspek ketahanan nasional adalah kualitas sumber daya manusi. Itu yang dicapai melalui pendirian sekolah rakyat dan program makan bergizi gratis,” ucap dia.

“Selain ketahanan energi, pangan, dan pertahanan keamanan, Presiden juga menekankan pembanunan manusia sebagai fokus utama,” sambung Harris yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN PERADI)) ini.

“Gagasan sekolah rakyat sejatinya bukan hal baru dalam sejarah pendidikan Indonesia. Pada masa awal kemerdekaan, konsep sekolah rakyat hadir untuk memberi kesempatan bagi anak-anak dari keluarga sederhana memperoleh pendidikan dasar,” terang dia.

Kembali dihidupkan Presiden Prabowo

Kini, Menurut Harris, istilah sekolah rakyat kembali dihidupkan dengan semangat baru oleh Presiden Prabowo.

Bedanya, kata dia, sekolah rakyat modern bukan sekedar ruang belajar, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan dengan konsep asrama, penyediaan gizi, dan pembinaan karakter.

Harris menilai, pendekatan ini bertujuan menyelesaikan akar persoalan pendidikan sekaligus kemiskinan ekstrem yang masih menghantui banyak daerah di Indonesia.

“Transformasi inilah yang dipandang para akademisi dan praktisi sebagai langkah strategis.

Sekolah rakyat bukan sekedar tempat belajar, tetapi instrumen negara untuk memastikan tidak ada lagi

anak yang tertinggal hanya karena faktor ekonomi,” ucap dia.

“Kalau ini berlanjut hingga ke pelosok dan daerah 3 T, kita akan melihat generasi baru Indonesia yang lebih sehat,

berpendidikan, dan memiliki daya saing global,”tutp Harris.

Dukung Program Ketahanan Pangan

Dukung Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo, Mahasiswa Unsrat Manado Dapat Beasiswa Kelapa

Program Ketahanan – Saya fokus di pertanian sehingga kami ingin mencetak seribu mahasiswa pertanian dalam lima tahun. Mudah-mudahan dalam beberapa tahun kedepan akan kami tambah 2 ribu sampai 3 ribu mahasiswa lagi,”ujarnya di Universitas Sam Ratulagi, Manado, yang disampaikan melalui keterangan tertulis.

Baca Juga: Potret Miris Siswa Sukabumi Sekolah di Kelas Nyaris Ambruk, Cari Ilmu Mengancam Nyawa

Sedangkan, lanjut dia, Universitas Titrtayasa Banten, Sekolah ilmu perkebunan Jogjakarta, dan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin akan menjadi Universitas selanjutnya yang menerima beasiswa, saat ini masih dalam proses adminintrasinya.

Para Mahasiswa di bidang pertanian yang mendapatkan Beasiswa Kelapa dari JHL Foundation hingga lulus ini diharapkan mampu memanfaatkannya agar kelak mereka terlahir sebagai ahli di bidang industri pertanian,”papar Ferry.

Dukung Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo

Jerry yang kini fokus dengan agroindustri kelapa ini menuturkan, industri pertanian  di indonesia memiliki potensi yang baik. Salah satunya di bidang pengelolaan kelapa. Dia mengaku dalam beberapa tahun ini dia fokus membangun royal agroindustri.

Kalau agrobisnis artinya saya tanam lalu hasil panennya saya jual. Tapi kalau saya fokus di agroindustri. Jadi, hasil pertanian saya olah dulu hingga menghasilkan barang jadi atau setengah jadi, baru saya jual. Sehingga terjadi hilirisasi dan menyerap tenaga kerja,”kata jerry.

Potensi pertanian Indonesia, lanjut dia, sangat luar biasa. Dimana, kata dia, Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah yang bisa dikelola dengan baik.

Hal lain yang sangat pentig untuk mendukung pertanian adalah kepastian hukum.Keempat adalah pembenahan sumber daya manusia. “Nah beasiswa kelapa ini saya dedikasikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pertanian.

Selain itu, menurut dia, Beasiswa kelapa ini merupakan bentuk support Jerry Hermawan Lo untuk Program ketahanan pangan yang digalakan Presiden Prabowo Subianto. Kini jerry telah memilki beberapa pabrik pengolahan kelapa. Yakni di Halmahera Utara, Manado dan Sampit.

Harapan Tak Hanya Kejar Ijazah

Jerry juga berharap mahasiswa pertanian ini jangan hanya mengejar ijazah. “Kita pikirkan bagaimana ciptakan lapangan kerja sendiri,”ucap dia.

“Kita hidup bukan untuk diri sendiri tapi hidup untuk berbagi. Saya senang berbicara disini karena saya berbagi ilmu kehidupan dan yang saya pelajari.” imbuh jerry yang juga membagiikan 10 komputer untuk Universitas Sam Ratulangi ini.

Sementara itu, Direktor Mahasiswa Yayasan JHL Merah Putih Kasih Johan Sembiring mengapresiasi Universitas Universitas Sam ratulangi yang memberikan jalan untuk JHL untuk melakukan misi berbagi untuk semua.

Saya juga sangat termotivasi dengan apa yang sudah di perbuat bapak Jerry Hermawan Lo. Semoga saya bisa menjadi enterpreuner di biadng pertanian, sehingga nantinya saya bisa membantu banyak orang seperti apa yang dilakukan pak Jerry Hermawan Lo sekarang kepada kami.

Potret Miris Siswa Sukabumi

Potret Miris Siswa Sukabumi Sekolah di Kelas Nyaris Ambruk, Cari Ilmu Mengancam Nyawa

Sukabumi – Puluhan siswa di Sukabumi terpaksa bertaruh nyawa demi mengejar pendidikan. Mereka belajar di tengah kecemasan akibat bangunan sekolah yang terancam ambruk.

Baca juga: Pramono Anung Ingin Gagas Beasiswa Mirip LPDP, Khusus untuk Warga Jaikarta

Mereka adalah para murid di RA, MD, dan MTs Miftahul Barokah di Kampung Gempol, Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Bangunan tersebut mengalami kerusakan parah akibat benacana pergerakan tanah sejak tahun 2024.

“Sekolah disini, RA kelas B, iya, tiap hari saya khawatir. Apalagi kalau anak-anak main dan menunggu anaknya pulang sekolah, Selasa (9/9/2025).

Ratih menceritakan, dampak pergeseran tanah ini membuat kegiatan belajar mengajar sempat terhenti selama tujuh bulan. “Sempat mondar mandir dan tidak jelas karena tidak ada tempat. Pernah belajar di tenda, tapi anak-anak kehujanan sampai menangis, lalu kepanasan di dalam tenda,” lanjutnya.

Kondisi ini membuat ratih sempat mengungsi ke rumah mertuanya. Namun, ia tidak betah dan terpaksa kembali. “Tidak enak tinggal di rumah mertua, terus menumpang. Lebih enak di rumah sendiri, dan ke sekolah juga jauh dari rumah mertua. Di sini dekat, jadi terpaksa balik lagi.

Pengakuan Siswa

Kekhawatiran yang sama juga dirasakan oleh para siswa. Maria, siswi kelas 9, mengaku tidak nyaman saat belajar.” Takut soalnya kemarin gentengnya ada yang turun dan masuk ke dalam karena rembesan air hujan.”tuturnya.

Selain Sekolah, pesantren tempat maria belajar juga rusak, mulai dari genteng, tembok, hingga lantai yang retak. “Harapannya bisa pulih secepatnya.

Sementara itu, seorang guru, Usup Supriatman, juga merasakan hal serupa.”Dinding sampai belah-belah. Rasanya deg-degan dan was-was jika kami sedang mengajar atau murid-murid tertimpa reruntuhan,”jelas usup.

Belajar di Tengah Ancaman Bahaya

Usup menjelaskan, kegiatan belajar mengajar kembali normal setelah Libur Lebaran dan tahun ajaran Baru, sekitar bulan mei.

Untuk sementara ini, karena cauaca kemarau alhamdulillah. Tapi kalau hujan, kami paling membubarkan murid karena khawatir ,”ungkapnya. Usup, yang juga warga kampung Gempol, tidak mengontrak rumah meskipun ada anjuran lokasi dari pemerintah.

“Alhamdulillah posisi rumah saya masih aman, meskipun ada belah-belah karena posisinya di ujung, bukan langsung yang terdampak rusak,”tuturnya.

Namun, banyak warga lain yang tepaksa mengontrak dan membayar biaya sewa sendiri karena Data Tunggu harian (DTH) belum pasti. “Banyak mengontrak, tapi bayar masing-masing pribadi,”kata usup.

Ia juga menambahkan, sebagian warga bukan terpaksa berhutang untuk menutupi biaya tersebut. Kecemasan akan bencana semakin berasa saat musim hujan.

Pramono Anung Ingin Gagas

Pramono Anung Ingin Gagas Beasiswa Mirip LPDP, Khusus untuk Warga Jaikarta

Beasiswa LPDP – Menurut Gubernur Jakarta Pramono Anung, penguatan sumber daya manusia (SDM) menjadi fokus utama pemerintah daerah di tengah pembangunan infrastruktur yang dinilainya akan berjalan dengan sendirinya.

Baca Juga: Perkembangan Sekolah Rakyat di Makassar Mendapat Apresiasi dari Menteri Sosial Gus Ipul

“Kami sedang menggagas supaya di Jakarta ini, kalau di pusat ada LPDP, maka kami ingin membuat khusus provinsi DKI Jakarta, bisa sekolah di luar negeri,” ujar Gubernur Jakarta Pramono Anung dalam sambutannya di acara Pelantikan Pengurus Pawang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta, Rabu (10/11/2025).

Ia menegaskan kebijakan itu di perlukan agar Jakarta sebagai kota global mampu melakukan perbaikan dan perubahan yang berkelanjutan. Pramono Anung menyebut, peningkatan kualitas SDM merupakan kunci untuk mempersempit kesenjangan sosial yang masih terjadi di ibu kota.

Dalam rencana beasiswa tersebut, Pramono memastikan program bantuan pendidikan seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa (KJMU) tetap berjalan tanpa ada pengurangan. “Saat ini KJP telah menjangkau 707.622 siswa, sementara KJMU diberikan kepada 16.979 mahasiswa,” terang dia.

Cakupan KJMU, kata Pramono, kini juga diperluas hingga jenjang pasca sarjana. Jika sebelumnya hanya untuk program sarjana (S1), kini penerima bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang magister (S2) dari doktoral (S3).

“Kami tahu Problem di Jakarta itu bukan di sudirman, Thamrin, atau Gatot Subroto, tapi di gang-gang di tempat warga yang kurang beruntung. Karena itu pendidikan menjadi pintu penting untuk perbaikan.,” papar pramono.

Bantuan Dari Pemprov Jakarta Terus Ditingkatkan

Pramono menambahkan, masyarakat lapisan bawah kini lebih tenang karena berbagai bantuan pendidikan dan bantuan sosial bansos dari Pemprov DKI Jakarta terus ditingkatkan.

Kebijakan ini, merupakan bagian dari upaya mengurangi dispanitas atau ketimpangan ekonomi di ibu kota,”jelas Pramono anung. Sebelumnya Gubernur jakarta Pramono Anung

Menyebut, bahwa infrastruktr transportasi umum yang dimiliki oleh Jakarta kini menempati peringkat ke-17 dari 50 kota di seluruh dunia. Hal ini merujuk hasil survey oleh TimeOut, sebuah lembaga kredibel di dunia.

Ajak Warga Jakarta Ikut Menjaga

Pramono mengaku gembira dengan hasil survei yang dilakukan TimeOut tersebut. Dia juga mengajak seluruh

masyarakat untuk menjaga Jakarta secara bersama, sehingga seluruh sarana umum yang telah dibangun tetap terjaga dengan baik.

Mudah-mudahan dengan ini kita bersama-sama, mari kita jaga Jakarta. Bisa lebih baik, bukan lagi menjadi ranking 17, tetapi bisa lebih dari itu.

Perkembangan Sekolah Rakyat

Perkembangan Sekolah Rakyat di Makassar Mendapat Apresiasi dari Menteri Sosial Gus Ipul

Perkembangan Sekolah Rakyat – (Gus Ipul) kembali menyambangi Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 23 Kota Makassar Pada Jumat (5/9/2025). Dalam kunjungan tersebut, ia memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Sekolah Rakyat yang dinilai berjalan semakin baik meski diwarnai berbagai tantangan.

“ini kali kedua saya datang ke sini. Waktu pertama ada penyelenggaraan Sekolah Rakyat, sekarang sudah berjalan dan saya bersyukur mendapat laporan dari kepala sekolah, para guru, dan kepala sentra yang mendukung penyelenggaraannya. Alhamdulillah, semuanya berjalan baik,”ujar Gus ipul.

Baca Juga: Kolaborasi Universitas dan Industri Jadi Jalan Modernisasi Penidikan di Era AI

Tekankan Pentingnya Konistensi, Kesabaran dan Empati

Ia menambahkan bahwa praktik baik yang sudah berjalan di sekolah ini harus terus dilanjutkan. Sementara kekurangan yang masih ada perlu diperbaiki. Hal tersebut tercermin dari meningkatnya kepercayaan diri siswa dan pemahaman mereka terhadap proses pembelajaran.

Mersos juga menyoroti latar belakang siswa yang beragam. Untuk menyamakan kemampuan para Guru dan kepala sekolah menerapkan masa matrikulasi sekitar tiga bulan sebelum masuk ke pembelajaran reguler. Dari laporan yang diterima, proses ini berjalan lebih cepat dari perkiraan, sehingga ia mengapresiasi hasil yang dicapai sejauh ini.

Gus Ipul menekankan pentingnya konsistensi, kesabaran, dan empati dari seluruh pihak yang terlibat. “Dinamikanya pasti ada karena kita mendidik anak-anak dengan latar belakang berbeda. Maka harus ada kesediaan berkolaborasi antara kepala sekolah, guru, wali asrama, dan semua pihak yang terlibat.” katanya.

Keterbatasan Sarana-Prasarana akan Terus Dicari Solusinya

Meski ada kemajuan, Mensos tidak menutup mata terhadap keterbatasan sarana-prasarana tenaga pendidik. Ia memastikan kekurangan tersebut akan terus dicarikan solusinya. Pemerintah, kata dia, berupaya bekerja sekeras mungkin agar kebutuhan sekolah bisa terpenuhi.

Untuk tenaga pengajar, Gus Ipul menyebut jumlahnya relatif cukup meski masih ada beberapa kekurangan, seperti guru matematika.” Ada yang kurang tapi masih bisa di back up oleh guru lain. Sampai sekarang kita masih melakukan seleksi untuk menambah tenaga pengajar,” jelasnya.

Mensos menegaskan pemerintah akan terus mengikuti perkembangan Sekolah Rakyat yang kini sudah tersebar di berbagai daerah. “Saya ikuti terus perkembangan. Sekolah Rakyat di 100 Titik. Meski ada hambatan, semuanya pelan-pelan bisa diatasi. Konsistensi dan kolaborasi menjadi kunci,”pungkasnya.

Kolaborasi Universitas dan Industri

Kolaborasi Universitas dan Industri Jadi Jalan Modernisasi Penidikan di Era AI

Kolaborasi Universitas – Penggunaan AI dan juga big data semakin menuntut perguruan tinggi untuk bertranformasi, mengikuti pola teknologi pendidikan masa kini, menuntut modernisasi. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan juga industri  disebut sebagai kunci modernisasi pendidikan tinggi.

Baca Juga: Mantap, Lulusan Vokasi Kemenprin Bisa Langsung Kerja di Industri

Hal tersebut di katakan oleh Aslam, Director of National Association of private Education instution. Menurutnya, kolaborasi berbentuk kemitraan antara Universitas dan juga Industri bisa membawa perubahan penting bagi dunia pendidikan.

“Kini universitas perlu melakukan modernisasi. Jika kamu perlu modernisasi infrastruktur, Kamu perlu berpartisipasi dalam kemitraan klub. Jadi, siapa yang bisa menyediakannya? Industri,”tegasnya.

Aslam menyebut, kemitraan merupakan salah satu hal yang di butuhkan oleh dunia pendidikan masa kini. “Konsep kebersamaan, kolaborasi, dan kemitraan ini menjadi sebuah keharusan. Ini adalah realitas masa kini, dan pada dasarnya, ini akan membentuk kembali apa yang terjadi di dunia pendidikan. Jadi, jika kita memandang kemitraan dan juga kolaborasi, itulah esensi, hakiikat platfrom pendidikan global saat ini,”jelasnya.

Universitas Sediakan SDM, Industri Hadirkan Infrastruktur

Pada kesempatan yang sama, Rektor Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Bambang Pramujati, menekankan pentingnya pembagian peran utama antar dunia pendidikan tinggi dan industri.

Menurutnya, Universitas bisa menyediakan sumber daya manusia, riset, dan gagasan, sementara industri membantu menghadirkan dukungan infrastruktur serta memastikan hasil riset dapat diterapkan secara nyata.

“Hal terpenting adalah bagian universitas akan menyediakan riset dan pakar akademis, sementara perusahaan teknologi menyediakan infrastruktur dan perangkat yang skalabel. Itulah poin kunci bagaimana peruahaan dan universitas memanfaatkan AI. Karena keduanya tidak dapat di pisahkan,” jelas Bambang.

Ia menambahkan, tanpa keterlibatan industri, banyak inovasi dari universitas tidak bisa di manfaatkan secara luas. Oleh karena itu, kolaborasi erat dinilai penting untuk memperepat peningkatan kualitas pendidikan sekaligus menjawab kebutuhan modernisasi.

Pola Lama Diganti Co-Creation

Selain Modernisasi, pola kerja sama antara universitas dan industri juga harus berubah. Jika sebelumnya perguruan tinggi hanya menjadi konsumen teknologi, kini pendekatan tersebut dianggap tidak relevan. Universitas dituntut berperan aktif dalam menciptakan solusi bersama dengan industri.

Aslam menegaskan perlunya perubahan pola pikir dalam perguran tinggi. Menurutnya, Universitas tidak seharusnya dipandang hanya sebagai konsumen dari industri. Keduanya bukanlah etintas yang terpisah.

Ia meambahkan, perspektif pendidikan kini bergerak dari sekadar pembeli produk menuju ke arah kolaborator. “Harus ada perubahan pola pikir dalam pendidikan tinggi, dimana pendidikan tinggi bukan lagi tentang sebuah organisasi yang akan membeli perangkat lunak dari industri. Mereka bukan lagi dua etintas. Ini bukan lagi pengadaan. Ini adalah kreasi berasma,”jelas Aslam.

Modernisasi Harus Didukung Kebijakan dan Etika

Bambang menyebut, Penggunaan AI di lingkungan perguruan tinggi membawa peluang sekaligus tantangan. Menurutnya, peraturan perlu diterapkan untuk implementasi AI dan big data dalam lingkungan akademik.

Lulusan Vokasi Kemenprin Bisa

Mantap, Lulusan Vokasi Kemenprin Bisa Langsung Kerja di Industri

Kemenprin – Mencatat capaian positif dalam tingkat penyerapan kerja dari para lulusan pendidikan vokasi di bawah naungannya, baik di tingkat menengah maupun pendidikan tinggi.

Baca Juga: Bagaimana Kurikulum Cambridge Bantu Perbaiki Pendidikan di Indonesia?

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa capaian tinggi dalam serapan lulusan menjadi bukti nyata keberhasilan strategi pemerintahan dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) industri yang unggul dan kompetitif.

“Tingkat sarapan yang tinggi menunjukan bahwa lulusan vokasi Kemenprin memliliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan siap berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Menperin dalam keterangannya di jakarta, Selasa (7/10).

Menurut Menperin, keberhasilan ini juga tidak lepas dari komitmen Kemenperin dalam memperkuat sistem Pendidikan vokasi yang aktif terhadap dinamika kebutuhan industri. Melalui kolaborasi erat dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), kurikulum pendidikan terus disesuaikan agar relevan dengan perkembangan teknologi dan tuntutan pasar kerja.

Tingkat Serapan

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDM) Masrokhan menyampaikan, tingkat serapan lulusan merupakan indikator kunci dalam mengevaluasi kinerja satuan pendidikan di lingkungaqn Kemenperin.

“Serapan lulusan menjadi ujung tombak dalam rangkaian penyelenggaraan pendidikan. Data ini menjadi tolak ukur.

Keberhasilan dan dasar bagi kami untuk terus melakukan evaluasi serta pengembangan agar pendidikan vokasi semakin selaras dengan kebutuhan industri,”jelasnya.

Masrokhan menambahkan, ke depan BPSDMI akan terus memperkuat sistem pemetaan kebutuhan tenaga.

Kerja industri melalui peningkatan kerja sama dengan mitra industri, penguatan fasilitas pendidikan, serta pembaruan kurikulum berbasis teknologi baru.

Langsung di Terima Kerja

Kemenperin mencatat, pada tahun 2024, tingkat lulusan program vokasi (SMK, politeknik dan akademi komunitas).

Sebanyak 3.118 orang, dengan 2.731 orang telah terserap bekerja.

Sedangkan sisanya melanjutkan studi, berwirausaha, atau ada yang masih dalam proses penerimaan kerja. Artinya, tingkat serapan lulusan pendidikan vokasi Kemenperin yang masih langsung di terima kerja di industri mencapai 88 persen.

“Angka ini menunjukan bahwa hampir seluruh luluan vokasi di bawah Kemenperin telah menemukan jalurnya. Angka serapan ini juga memperkuat keyakinan bahwa model vokasi berbasis industri, yang selama ini dikembangkan oleh Kemenperin.

Bersama dunia usaha dan industri, berjalan efektiv dan relevan,”tutur Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kemenperin, Wulan Aprilianti Permatasari.

Menurut Wulan, dengan tingkat serapan yang tinggi tersebut, menegaskna bahwa pendidikan vokasi di bawah.

Pengelolaan Kemenperin tidak hanya teori semata, tetapi mampu.

Menghasilkan SDM Industri yang siap kerja.”Keberhasilan ini adalah kehormatan sekaligus pemacu agar kita terus memperkuat sinergi pendidikan dan industri,”pungkasnya.

Bagaimana Kurikulum Cambridge Bantu

Bagaimana Kurikulum Cambridge Bantu Perbaiki Pendidikan di Indonesia?

Kuriulum Cambridge – Pendidikan di Indonesia menghadapi berbagai tantangan serius, mulai dari kesenjangan sosial kualitas antarwilayah, keterbatasan guru, hingga biaya pendidikan yang tak terjangkau bagi banyak keluarga. Kurikulum International seperti Cambridge disodorkan sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan menyiapkan generasi yang lebih siap menghadapi masa depan.

Baca Juga: Berbagi Cerita Profesi, Orangtua Bantu Anak Kenali Ragam Karier Sejak Bangku Sekolah

Yang kita lihat adalah performa siswa, bagaimana mereka bisa menerapkan apa yang sudah di dapat di sekolah,

tampil dengan sikap yang di harapkan, dan memberi kontribusi positif di dalam dunia ini,”jelas Dianindah Apriyani, Cambridge Senior Country Manager Indonesia di Jakarta, 8 September 2025.

Ia menegaskan, ‘Cambridge bukan hanya menyiapkan siswa untuk ujian, tetapi juga membekali mereka

untuk siap kerja dan menghadapi masa depan.”Dengan demikian, keberhasilan pendidikan di ukur dari keterampilan hidup dan kontribusi sosial, bukan sekedar angka di atas kertas.

Diterapkan di Sekolah Terpencil

Meski potensinya besar, penerapan kurikulum Cambridge di Indonesia menghadapi sejumlah kendala, salah satunya bahasa. Dian menjelaskan, “Kalau tiba-tiba saya disuruh mengajar bahasa-bahasa arab atau mandarin, pasti akan gelagapan meskipun sudah 25 tahun di dunia pendidikan.”

Tantangan berikutnya adalah kesiapan guru dalam menguasai metode pembelajaran internasional. Menurut Dian. “Bukan sekedar menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa inggris, tapi bagaimana mereka bisa memaksimalkan potensi siswanya.”

Pengembangan Guru Berkelanjutan

Penerapan kurikulum Cambridge kerap diasosiasikan dengan sekolah internasional yang ujungnya berbiaya tinggi. Namun, SIS Group Schools berusaha mematahkan persefsi itu dengan model affrodable excellence.

Upaya ini juga terlihat dari strategi pengembangan guru. Kavita Jaisi, Direktur akademik dan kurikulum

Menjelaskan, Awalnya dari guru palembang harus bayar dua kali lipat untuk ikut pelatihan di jakarta.

Tapi sekarang kami buat pelatihan online supaya semua bisa di akses.

Berbagi Cerita Profesi

Berbagi Cerita Profesi, Orangtua Bantu Anak Kenali Ragam Karier Sejak Bangku Sekolah

Berbagi Cerita Profesi – Pembentukan orientasi karier pada anak dapat di lakukan sejak duduk di bangku sekolah. Selain mengenyam pendidikan formal. pihak sekolah juga dapat membantu para siswa untuk mulai membentuk identitas diri dan merancang cita-cita.

Baca Juga: Eks Kapolri Dirikan Sekolah BM 400 di Depok

Hal ini seperti dilakukan SMP Labschool Kebayoran Jakarta. Sekolah ini menggandeng para orang tua untuk sama-sama mengenalkan berbagai jenis profesi pada peserta didik melalui acara Parents Day pada Jumat, 19 September 2025.

Momen parents day dimanfaatkan untuk mengundang para orang tua dari berbagai latar belakang profesi seperti dokter.

Tentara, pilot, pengusaha, pengacara hingga pekerja di industri kreatif untuk berbagai pengalaman mereka kepada siswa.

“Parents Day adalah momentum berharga bagi anak-anak untuk belajar langsung dari pengalaman para profesional. Harapan kami, kegiatan ini dapat membuka wawasan siswa mengenai berbagai pilihan karier, sekaligus memotivasi mereka meraih cita-cita sejak dini.”katanya.

Kenalkan Beragam Profesi yang Sering Luput dari Perhatian

Keberagaman profesi orang tua yang di perkenalkan dalam konteks interaktif tidak hanya untuk memperluas wawasan siswa, tetapi juga mematahkan stereotif tentang pekerjaan tertentu.

Seorang anak yang awalnya tidak tahu menahu tentang industri tertentu, misalnya, bisa jadi mulai.

Berminat setelah mendengar langsung kisah orang tua temannya yang berprofesi di bidang spesifik tersebut.

Profesi seperti IT Programer, Movie Maker, Ahli Tata kota yang sering luput dari perhatian bisa tampil sebagai sumber inspirasi berkat peran nyata merekaq dalam masyarakat.

Interaksi ini membuka mata siswa bahwa setiap profesi memiliki kontribusi penting, terlepas dari seberapa populer atau tidaknya karier atau pekerjaan tersebut.

Edukasi soal Jenis dan Cara Mencapainya

Ajang ini dinilai penting lantaran masih banyak siswa yang hanya mengetahui beberapa profesi umum saja.

Dengan menghadirkan figur orangtua dan profesi mereka ke dalam lingkungan sekolah, para siswa bisa

belajar langsung tentang tantangan, jenjang karier, jalur pendidikan, serta keterampilan yang dibutuhkan di setiap bidang pekerjaan. Inisiatif ini tidak hanya membantu siswa membuat keputusan yang lebih bijak di masa depan.

Eks Kapolri Dirikan Sekolah

Eks Kapolri Dirikan Sekolah BM 400 di Depok

Eks Kapolri – Badrodin menegaskan, sekolah yang di bangun akan tetap mjengedepankan agama sehingga terjadi keseimbangan dalam dunia pendidikan. Nantinya sekolah tersebut akan menjadi keseimbangan sehingga menjadi pilihan alternatif.

Baca Juga: Eks Kapolri Dirikan Sekolah BM 400 di Depok

Ketua pembinaan yayasan Amanah Cerdas Bangsa Depok, Badrodin Haiti mengatakan, sekolah Bakti Mulya 400 Depok akan di bangun dengan konsep tiga pilar. Adapun konsep tersebut yakni nasionalis, agamis, dan internasional.

“Jadi biasanya kalau sekolah itu kadang-kadang ada satu yang tertinggal, kalau pengetahuan umum nya itu lebih laju, nanti pengetahuan agamanya kurang,”ujar Badrodin Usai pelaksanaan ground breaking sekolah Bakti Mulya 400 Depok, Senin (20/10/2025).

Badrodin menegaskan, bahwa sekolah yang dibangun akan tetap mengedepankan agama sehingga terjadi keseimbangan dalam dunia pendidikan. Nantinya sekolah tersebut akan menjadi pilihan alternatif. “Ini nanti kita samakan sehingga menjadi satu pilihan alternatif. Agamanya juga dapat, pengetahuan juga dapat, internasional juga dapat.”tegas Badrodin.

Badrodin turut mengapresiasi pengembangan pendidikan pemeriintah kota depok, melalui program Rintisan Sekolah Swasta Gratis (RSSG). Menurutnya, program RSSG merupakan terobosan baru untuk mengimbangi antara sekolah negeri dengan swasta.

“Ya itu merupakan satu terobosan baru karena kalau dibangun sekolah negeri, sekolah swastanya kalah. Sehingga pak wali punya kebijakan itu saya pikir cukup bagus ,”ucap Badrodin.

Badrodin ingin berusaha memanfaatkan sekolah yang sebelumnya sudah terbangun, ingin di kembangkan kembali untuk memberikan kemanfaatan yang luas. “Jodohnya kan ini bekas sekolah, Kalau kita manfaatkan yang lain, saya pikir manfaatnya yang lain. Karena itu infrastrukturnya sudah terbangun sekolah, jadi kami untuk semaksimal mungkin bagaimana ini bisa di hidupkan kembali sekolah, dimanfaatkan,”terang Badrodin.

Depok Kota Pendidikan

Sementara Wali Kota Depok, Supian suri mengatakan, keberadaan Yayasan Cendekia Amanah Cerdas Bangsa telah melahirkan untuk SD, SMP, dan SMA Bakti Mulya 400 Depok. Sekolah tersebut dapat menjadi wadah untuk masyarakat Kota Depok mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

“Ini sekali lagi saya sampaikan sangat sejalan, kami dapat informasi Depok dapat di tunjuk sebagai salah satu kota pendidikan di Indonesia,”kata Supian.

Supian melihat, keberadaan sekolah Bakti mulya 400 Depok dapat menjadi salah satu fasilitas yang bisa menyiapkan untuk anak bangsa. “keberadaan sekolah ini menjadi fasilitas menyiapkan anak bangsa,”pugkas Supian.