Kolaborasi Universitas dan Industri Jadi Jalan Modernisasi Penidikan di Era AI
Kolaborasi Universitas – Penggunaan AI dan juga big data semakin menuntut perguruan tinggi untuk bertranformasi, mengikuti pola teknologi pendidikan masa kini, menuntut modernisasi. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan juga industri disebut sebagai kunci modernisasi pendidikan tinggi.
Baca Juga: Mantap, Lulusan Vokasi Kemenprin Bisa Langsung Kerja di Industri
Hal tersebut di katakan oleh Aslam, Director of National Association of private Education instution. Menurutnya, kolaborasi berbentuk kemitraan antara Universitas dan juga Industri bisa membawa perubahan penting bagi dunia pendidikan.
“Kini universitas perlu melakukan modernisasi. Jika kamu perlu modernisasi infrastruktur, Kamu perlu berpartisipasi dalam kemitraan klub. Jadi, siapa yang bisa menyediakannya? Industri,”tegasnya.
Aslam menyebut, kemitraan merupakan salah satu hal yang di butuhkan oleh dunia pendidikan masa kini. “Konsep kebersamaan, kolaborasi, dan kemitraan ini menjadi sebuah keharusan. Ini adalah realitas masa kini, dan pada dasarnya, ini akan membentuk kembali apa yang terjadi di dunia pendidikan. Jadi, jika kita memandang kemitraan dan juga kolaborasi, itulah esensi, hakiikat platfrom pendidikan global saat ini,”jelasnya.
Universitas Sediakan SDM, Industri Hadirkan Infrastruktur
Pada kesempatan yang sama, Rektor Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Bambang Pramujati, menekankan pentingnya pembagian peran utama antar dunia pendidikan tinggi dan industri.
Menurutnya, Universitas bisa menyediakan sumber daya manusia, riset, dan gagasan, sementara industri membantu menghadirkan dukungan infrastruktur serta memastikan hasil riset dapat diterapkan secara nyata.
“Hal terpenting adalah bagian universitas akan menyediakan riset dan pakar akademis, sementara perusahaan teknologi menyediakan infrastruktur dan perangkat yang skalabel. Itulah poin kunci bagaimana peruahaan dan universitas memanfaatkan AI. Karena keduanya tidak dapat di pisahkan,” jelas Bambang.
Ia menambahkan, tanpa keterlibatan industri, banyak inovasi dari universitas tidak bisa di manfaatkan secara luas. Oleh karena itu, kolaborasi erat dinilai penting untuk memperepat peningkatan kualitas pendidikan sekaligus menjawab kebutuhan modernisasi.
Pola Lama Diganti Co-Creation
Selain Modernisasi, pola kerja sama antara universitas dan industri juga harus berubah. Jika sebelumnya perguruan tinggi hanya menjadi konsumen teknologi, kini pendekatan tersebut dianggap tidak relevan. Universitas dituntut berperan aktif dalam menciptakan solusi bersama dengan industri.
Aslam menegaskan perlunya perubahan pola pikir dalam perguran tinggi. Menurutnya, Universitas tidak seharusnya dipandang hanya sebagai konsumen dari industri. Keduanya bukanlah etintas yang terpisah.
Ia meambahkan, perspektif pendidikan kini bergerak dari sekadar pembeli produk menuju ke arah kolaborator. “Harus ada perubahan pola pikir dalam pendidikan tinggi, dimana pendidikan tinggi bukan lagi tentang sebuah organisasi yang akan membeli perangkat lunak dari industri. Mereka bukan lagi dua etintas. Ini bukan lagi pengadaan. Ini adalah kreasi berasma,”jelas Aslam.
Modernisasi Harus Didukung Kebijakan dan Etika
Bambang menyebut, Penggunaan AI di lingkungan perguruan tinggi membawa peluang sekaligus tantangan. Menurutnya, peraturan perlu diterapkan untuk implementasi AI dan big data dalam lingkungan akademik.
